Minggu, 14 Juni 2015

The Theory of Love

Cinta itu harus berupa realitas, kalau hanya "I love you", it is just a bullshit.
Jangan katakan cinta jika hanya memberi, tapi tak mendapat sedikit pun bagianmu, atau sebaliknya.
"Tapi kan cinta itu seperti matahari: hanya memberi tak harap kembali."
Itu kata siapa? Kata anak galau berusia 14 tahun yang baru saja dipenjemin lorotan pensil oleh teman cewek di sampingnya. Hahaha.

Ingat, Matahari juga dapat bagian, saling memberikan gaya gravitasi dengan planet-planet yang mengelilinginya. Hubungan tarik menarik yang saling menjaga hingga dunia ini seperti sekarang adanya.
Bagi kaum puitis yang belum setuju kalau matahari juga menerima timbal balik, karang saja sebuah kalimat :
"Bumi kan berikan kesetiaannya pada matahari walau berjuta-juta tahun lamanya"
Kalau masih belum setuju, anggap saja matahari adalah makhluk ciptaan Tuhan, dan pasti Tuhan memelihara dan menjaganya, itu timbal baliknya.

Nah loh mulai galau tuh cowok-cowok yang masih setia dengan MANTAN PACARNYA atau MANTAN CALON ISTRINYA. Udah mantan, mantan calon pula. Buang dah... move on...

Secara agama, khususnya yang percaya dengan agama Islam,
cinta itu dimaknai dengan hubungan timbal balik yang syar'i.

Faktanya :
Pertama, kalau ente pengen nikah, ente harus bayar, baru dapet mantennya. Mahar harus ada sebagai hak istri, walaupun hanya sandal atau cincin besi. Itu pertanda bahwa nikah harus ngasih dan harus dapet. Tidak boleh salah satunya.

Kedua, udah jadi suami istri. Ente mesti ngasih kewajiban buat dapetin hak Ente. Kerja lalu ngasih nafkah ke bini, dan bini pun ngasih servis. Kalau pengennya servis tapi gak ngasih nafkah, itu bukan cinta.
Kalau bini pengennya nafkah tapi gak ngasih servis, itu juga indikasi bukan cinta.

Ketiga, ente bahkan dianjurkan nikah lagi kalau istri ente gak bisa ngasih kenikmatan jasmani. Na'udzubillah...

Keempat, ente amal, ente dapet apa? Dapet sesuatu dari Alloh yang pasti ente rasakan entah sekarang atau nanti, entah pahala atau kebahagiaan atau surga dan sebagainya. Bahkan ente dijanjiin ngasih 1 dapetnya 10 kali lipat. Itu cinta...

Kelima, konsep ikhlas dalam islam itu mengajarkan kita untuk berbuat sesuatu karena ngarep sesuatu dari Alloh semata. Bahkan Alloh ngiming-ngimingi surga dan segala kenikmatannya, supaya kita ngarep timbal baliknya. Jadi ikhlas bukan berarti kita ngerjain sesuatu aja, tapi gak ngarep apa-apa. Tapi ngerjain dengan ngarep hanya dari Alloh.

Jadi konsep cinta menurut saya, adalah saling memberi dan menerima. Saya menyadari ini secara logis maupun dari sisi agama. Semoga yang membaca ini pun juga menyadarinya.
Kalau perlu mulai sekarang diganti saja cara mengungkapkan perasaan yang tadinya "Aku cinta kau"
menjadi "Aku ingin saling memberi dan menerima dengan mu"

So, karena cinta itu memberi dan menerima.
Maka secara matematis
CINTA = memberi + menerima
Cinta =  (-x) + x
Cinta = x - x
Cinta = 0

Nah ketemu kan kalau cinta itu 0. Nol bukan berarti tidak ada.
Nol adalah bilangan. Himpunan nol  tidak sama dengan himpunan kosong.
Nol mengandung arti. Dalam konteks cinta, nol adalah keadaan bahwa harus ada pemberian dan penerimaan.

Sebab itu, bagi siapapun yang menikah, berusahalah menjaga cinta tetap NOL.
Mulailah dari nol, jalani dengan menjaganya tetap nol, dan akhiri dengan nol.

It's fair and it's the true theory of love.
Love is zero!

--
TangSel, 13 Juni 2015
Rodeztyan Primanda

Kamis, 23 Oktober 2014

Sholat Berjamaah di Masjid


“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”(QS. Al-Baqarah: 43)

Akibat jika tidak segera memenuhi panggilan sholat berjamaah :

Barangsiapa mendengar panggilan untuk shalat dan ia tidak menjawabnya maka tidak sah shalat yang ia lakukan.” (HR. Muslim dalam “Al-Masajid” 665, diriwayatkan oleh yang lain-lain). 

Sholatlah walaupun sedang tidak kuat dan takut

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Telah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang lelaki buta, kemudian ia berkata, 'Wahai Rasulullah, aku tidak punya orang yang bisa menuntunku ke masjid, lalu dia mohon kepada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam agar diberi keringanan dan cukup shalat di rumahnya.' Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan keringanan kepadanya. Ketika dia berpaling untuk pulang, beliau memanggilnya, seraya berkata, 'Apakah engkau mendengar suara adzan (panggilan) shalat?', ia menjawab, 'Ya.' Beliau bersabda, 'Maka hendaklah kau penuhi (panggilan itu)’. (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Demi Dzat yang mana jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku sangat ingin memerintahkan (orang-orang) untuk mengumpulkan kayu bakar lalu dinyalakan, kemudian aku memerintahkan shalat sehingga dikumandangkanlah adzan untuk itu, lalu aku memerintahkan seseorang laki-laki untuk mengimami mereka, sementara aku mencari orang-orang (yang tidak mengikuti shalat berjama’ah) dan aku bakar rumah mereka. Demi Dzat yang mana jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya seseorang di antara mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan potongan daging yang gemuk atau dua binatang buruan yang baik, niscaya ia akan mengikuti jama’ah shalat Isya.” 
(HR. Shahih Bukhari dalam “Adzan” 744, Muslim dalam “Al-Masajid” 751, dan ‘Arq = tulang dan daging, atau memotong daging, sedang “marmatami” mempunyai pengertian antaranya: yang ada di antara dua kuku kambing yang dibuang atau selainnya).


Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ أَثْقَلَ الصًّلاَةِ عَلَى الْمُنَا فِقِيْنَ صَلاَةُ الْعِشَاءِ وَ صَلاَةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَاوَلَوْحَبْوًاوَلَقَدْهَمَمْتُ أَنْ آمُرَبِالصَّلاَةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً يُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِ جَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لاَيَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ
Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafiq adalah shalat isya (berjama’ah) dan shalat subuh (berjama’ah), seandainya merek mengetahui  (hikmah) yang ada dalam keduanya niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak. Sungguh, aku ingin memerintahkan (orang-orang) untuk melaksanakan shalat sehingga shalat itu didirikan, kemudian aku memerintahkan seseorang untuk mengimami mereka, kemudian aku berangkat bersama beberapa orang yang membawa ikatan kayu bakar (yang menyala) menuju kepada orang-orang yang tidak mengikuti shalat (berjama’ah), lalu aku membakar rumah mereka dengan api itu.”(Kedua Imam, Muslim dan Bukhari, sepakat atas keshahihan hadits ini, dan lafadz dari Muslim. Dari hadi
Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan bersama-sama, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang segolongan yang kedua yang belum sholat, lalu sholatlah mereka denganmu….” (QS. An-Nisa: 102).

Ganjaran baik

Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At Tawbah: 18)

Hukuman

Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud, maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereke tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud dan mereka dalam keadaan sejahtera. ” (QS. Al-Qalam: 42-43).

Tempat Sholat Wanita

“Sebaik-baik tempat shalat bagi kaum wanita adalah bagian paling dalam (tersembunyi) dari rumahnya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih)


Sumber :

  1. https://id-id.facebook.com/notes/islam-itu-indah/wajibnya-shalat-berjamaah-di-masjid-bagi-laki-laki/261381030559065
  2. http://rezakahar.wordpress.com/kumpulan-hadist/bab-shalat/apakah-shalat-berjamaah-di-masjid-wajib-ataukah-sunnah/
  3. http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/04/21/dalil-dalil-wajibnya-shalat-berjamaah-di-masjid/

Jumat, 12 Juli 2013

Jadi Pemimpin

Jadi pemimpin (CEO) itu harus canggih!
Artinya, kalau anak buah sudah mentok tidak nemu jalan lagi, maka CEO turun tangan dan bisa menyelesaikan dalam waktu singkat.
Pemimpin harus punya KESAKTIAN, Bro! Punya spesialisasi di bidang tertentu. 
Sama kayak di film Naruto, tiap karakternya punya jurus unik masing-masing. 

Tapi, sang bintang harus jadi centric dan pusat bertanya, ujung tanduk perusahaan. :D

Setelah itu, barulah ilmu dan kesaktian harus cepat-cepat diturunkan. Jadilah SUHU, guru besar, atau semacamnya!

Kata Suhu :
"Ilmuku harus ada yang menurun, jangan semua-semua aku aja yang di kenal. Tenriola tidak boleh jadi Dama Centric. Kalian nanti juga harus menemukan kesaktian sendiri. Specialisasi kalian." BBM 11 Juli 2013 9.40 PM


Allohu Akbar! Flight-Fight-Flag!
SMANGAD!

Hadapi bahaya cadas rumah tangga dengan cerdas!



Ini oleh-oleh waktu gue mengunjungi kantor Infomedia.
Ya, salut juga bagi pemimpin di kantor ini, ngadakan tausiyah tiap hari dari Senin-Kamis setelah ba'da sholat dhuhur. Kebetulan tadi gue masih di sana pas sholat dhuhur, jadi bisa ikut tausiyahnya. Sepertinya semua orang diwajibkan sholat berjamaah dan mendengarkan tausiah di kantor ini selama Ramadan. Luar biasa! Allohu Akbar!

Bagaimana dengan topiknya?
Wow! Pas banget buat gue yang mau nikah bulan Syawal ntar.
Jadi topiknya :
Tentang pernikahan dan menghadapi rumah tangga yang cadas dengan cara cerdas!


Ketika (Gigih, Persisten, Tekun, Pantang Menyerah, Yakin) by Darwis Tere Liye




*Ketika

Ketika semua pintu sudah tertutup, dan kita masih terus berusaha, maka itulah yang disebut kegigihan.

Ketika semua jalan buntu, dan kita masih terus maju, selangkah demi selangkah, maka itulah yang disebut persisten.

Ketika semua cara telah berkali-kali dicoba, terus gagal lagi, gagal lagi, dan kita masih terus mencoba, maka itulah yang disebut ketekunan.

Ketika semua amunisi habis, tidak ada lagi yang bisa membantu, dan kita masih terus berdiri tegak menyelesaikan tugas, maka itulah yang disebut pantang menyerah.

Dan ketika semua orang lain sudah berhenti, dan kita masih terus berusaha, maka itulah yang disebut keyakinan.

Sungguh dekat sekali orang-orang ini dengan keberhasilan. Pun kalau nasib ternyata gagal, dia tetap dekat dengan kebahagiaan. Berbahagia dengan usaha yang telah dilakukan.


Copied from Tisa Siti Saadah 
dishare dari Darwis Tere Liye



Allohu Akbar! Fligh-Fight-Flag! 
SMANGAD! 

Rabu, 10 Juli 2013

Kawan Berbagi Ilmu - Ilmu apa aja boleh yang penting langsung bermanfaat




Ini threat yang aku bikin di FB tanggal 27 Juni 2013. Awalnya gue ajak temen2 share via BB, terus gue posting di FB, eh, ternyata juga banyak yang ikut nimbrung. Asik juga.... Selamat membaca.

Nikmat Ilmu hari ini dr temen2 ku.

"Maukah km share suatu ilmu di bidang km atau apapun yg mudah kumengerti, simple, bisa brguna tiap hari, n bisa ku share lagi ke yg lain? Nanti kita saling berbagi ilmu."

Ada yg mau share?
Please just spit it out from your brain! It will be amazing.

Trust me!

Senin, 03 Juni 2013

Keep Good Blogging!

Mulai hari ini gue bakal mencoba menulis di blog dengan isi yang relatif singkat.Tapi sebenernya udah pernah nyoba sih, cuman jadinya panjang juga. Gak bisa nulis yang pendek-pendek.
#Nah nih bisa buktinya. wkwkwk

Tidak seperti sebelumnya, panjang-panjang dan rempooooong. Itu bikin malas Man...! Hahaha
Karena itulah, akhirnya banyak tulisan yang gak jadi ke-upload ke sini, cuma jadi mushaf-mushaf di halaman desktop gue. Mana belum ada yang kelar lah! Ya eya lah, kalo pada kelar, udah ane upload lah pastinya....

Duh, internet nye juga nyebelin! Moga g jadi penghalang buat nulis terus!
Keep Good Blogging!
SMANGAD!